Selayang Pandang Novel Bukti, Mengejar Mimpi dengan Aksi - SEGAP Media .Online | Students Media for Indonesia

Breaking


Selasa, 21 Juni 2022

Selayang Pandang Novel Bukti, Mengejar Mimpi dengan Aksi

 


SEGAPMedia .Online, Sumedang- Soni Gunawan penulis buku novel Bukti: Mengajar Mimpi dengan Aksi. Awal kehidupan seorang anak disebuah desa yang cukup jauh dari pusat kota, berawal dari sebuah hal yang menurut ia bukanlah hal yang utama dan menjadi target dikehidupannya. Keistimewaan yang jarang dimiliki anak lain membuatnya semakin percaya diri dengan kelebihan yang dimilikinya, terlebih keyakinan adalah sebuah penyangga yang kuat untuk terus melangkah.


Prestasi yang dikejar sejak duduk dibangku SD hingga SMA, membuatnya terus bersemangat mencari ilmu baru dan semangat baru, dengan berbagai macam kegiatan yang ia ikuti, dari mulai tingkatan terbawah hingga tingkat nasional. 


Semua ia lakukan untuk mengembangkan bakat dan potensi yang ia miliki dalam kehidupannya berorganisasi adalah kebiasaanya yang sangat melekat dan sulit dipisahkan, jiwa sosial yang ada pada dirinya mengantarkan dirinya menajdi organisatoris yang baik dan loyal. Mengalami pendeskriminasian yang cukup menyedihkan dan jauh dari nilai demokrasi, membuatnya merasa untuk lebih bersemangat dengan raihan raihan yang ia capai. 


Prestasi dan potensi adalah satu kesatuan yang perlu ditanamkan. Pembuktian yang dilakukan dengan prestasi tingkat nasional yang diberikan untuk sekolah, membuat orang yang dulunya meremehkan saya, menjadi tepuk tangan dan tidak menyangka dengan prestasi yang saya raih. Karena pada intinya saya hanya ingin memberikan yang terbaik bagi almamater saya, meskipun tidak menjadi ketua osis disekolah, setidaknya prestasi yang membawa nama baik sekolah menjadi bukti bahwa apa yang mereka katakan tidak sesuai dengan kenyataan.


Kegagalan yang saya rasakan untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi membuat saya sedikit down, karena total 10x ditolak PTN, ditambah kehilangan sosok paling berpengaruh dalam hidup itu adalah pukulan terbesar, seperti ibarat kata sudah jatuh ketiban tangga pula. Itulah yang aya rasakan pada masa itu. 


Tetapi keyakinan dan semangat saya untuk terus berusaha dan melangkah ke arah yang lebih baik dapat menghasilkan yang baik juga untuk saya. 


(red/segapmedia.online)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yuk tulis kesanmu setelah membaca tulisan di atas. Masukan, kritik, dan saran. Terima kasih. Salam literasi.