Oleh: Ubaidillah Annasiqie*
Pegiat sastra, tinggal di Komunitas Kutub Yogyakarta
Di baris malam yang gigil ini,
Orang-orang bersikeras
Memungut patahan-patahan ingatan
Pada lebam punggung arwah masa lampau.
Sedang kesiur angin,
Dan nyala lampu jalanan
Menjadi seolah,
Kiblat ketakutan-ketakutan
Memenjarakan pikiranku.
Aku kehilangan diriku!
Sebagai lahan yang suntuk
Menampung kuburan,
Bagi tuhan-tuhan kecil
Sampah hari-hari,
juga kilatan masa yang panjang.
Yogyakarta, 2020
(red/segapmedia.online)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Yuk tulis kesanmu setelah membaca tulisan di atas. Masukan, kritik, dan saran. Terima kasih. Salam literasi.