SEGAPMedia .Online, Yogyakarta- Pemberitaan terkait peristiwa kericuhan mahasiswa antar Fakultas di UII Yogyakarta menjadi bola panas. Banyak disinformasi yang beredar, terutama terkait latihan Timnas Singapura U-16 yang batal latihan di Lapangan Bola UII yang telah masuk standar lapangan internasional. Peristiwa tersebut terjadi di kampus Universitas Islam Indonesia (UII) yang ada di Sleman, Yogyakarta pada Senin (1/8/22) sore.
Seperti diketahui di banyak media massa, akibat peristiwa tersebut membuat batalnya latihan Timnas Singapura U-16. Namun setelah ditelusuri dan dikonfirmasi PSSI, pemberitaan tersebut tidak benar atau disinformasi. Latihan tersebut berjalan lancar dan tidak terganggu dengan peristiwa yang terjadi.
Menanggapi hal tersebut, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) MPO Koordinator Komisariat UII menyayangkan adanya disinformasi pemberitaan yang beredar. HMI sebagai organisasi mahasiswa tertua dan terbesar yang lahir di UII memiliki tanggung jawab terhadap penyampaian berita yang benar. Kinas Putra Ariska sebagai Ketua Umum HMI UII menyatakan menyayangkan adanya kejadian yang tidak sesuai dengan ruh dan relnya mahasiswa, terlebih tindakan anarkisme tidak patut untuk dibenarkan dan terjadi di lingkungan kampus.
“Kami mengutuk keras tindakan oknum yang melakukan provokasi sehingga terjadi kericuhan. Ini sebuah tindakan yang memalukan, sangat tidak mencerminkan budaya intelektual mahasiswa. Kami juga menginginkan adanya tindakan tegas dari pihak kampus terhadap oknum yang melakukan provokasi dan memulai adanya kericuhan di dalam lingkup kampus. Agar jangan sampai kejadian seperti ini terulang kembali,” ucap Kinas.
Lanjut, HMI UII juga menghimbau untuk semua elemen untuk terus bersama-sama menjaga kerukunan dan ketentraman yang ada di kampus UII. Dan dari disinformasi tersebut, HMI UII menyayangkan dengan adanya justifikasi yang merugikan elemen kampus.
“Harus kita pahami, ini bukan tindakan yang disengaja, tetapi karena adanya ulah dari oknum yang mencoba memprovokasi kejadian tersebut. Kami menginginkan adanya pemberitaan yang benar dan informasi yang keluar dapat dipertanggung jawabkan dan tidak dibuat-buat atau dipelintir. Maka dari itu, penting untuk semua media dapat menggali dahulu informasi apa yang sebenarnya terjadi sehingga kualitas informasi yang dikeluarkan dapat secara jelas diterima oleh publik. Tentu hal ini menjadi tugas seluruh pihak untuk keterlibatan menjaga kondusifitas di lingkungan akademik,” jelas Ketua Umum HMI UII.
Terakhir, Kinas menyampaikan kejadian tersebut sangat tidak dibenarkan tetapi tidak ada lagi yang perlu dibesar-besarkan apalagi sampai melakukan tindakan penghinaan terhadap institusi dan elemen di dalamnya.
*Berita ini disadur dari website Kabarmalioboro.com atas kerjasama redaksi SEGAPMedia .Online
Rep: MFB
(red/segapmedia.online)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Yuk tulis kesanmu setelah membaca tulisan di atas. Masukan, kritik, dan saran. Terima kasih. Salam literasi.