Indonesia dalam Pengembangan Asia Tenggara dari Ekonomi dan Geopolitik - SEGAP Media .Online | Students Media for Indonesia

Breaking


Selasa, 30 November 2021

Indonesia dalam Pengembangan Asia Tenggara dari Ekonomi dan Geopolitik

Oleh: Syahira Nazwa Putri

Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Islam Indonesia


Dari adanya penanaman prinsip untuk mengembangkan fokus pada studi kawasan, Indonesia akan dipastikan menjadi negara yang berjaya dalam hal pembangunan di masa depan. Hal ini dikarenakan, nantinya Indonesia dapat mengetahui kelebihan, keunggulan, kekurangan, serta kelemahan yang ada pada wilayah tersebut. Kemudian informasi yang telah diperoleh dapat berguna dalam hal memperbaiki dan menentukan pembangunan untuk masa depan Indonesia. Pengembangan fokus pada studi kawasan, membuat Indonesia bisa mengkaji lebih dalam lagi terkait peristiwa yang terjadi pada wilayah tersebut.


Dan tentunya dalam mempelajari hal ini, diperlukan nya pengkajian secara komprehensif agar kita dapat memahami apa objek kajiannya. Inilah yang menjadi alasan mengapa Indonesia membutuhkan konsep pengembangan fokus pada studi kawasan, bukan hanya untuk keperluan pembangunan saja, namun dalam hal menyejahterakan masyarakat Indonesia juga sama pentingnya.


Menurut pemahaman penulis, kawasan Asia Tenggara merupakan kawasan yang paling penting untuk dipelajari oleh para mahasiswa dan akademisi HI selanjutnya. Mengingat bahwa Asia Tenggara melalui ASEAN dapat dijadikan sebagai sarana utama pemusatan perhatian dari segi politik. Opini ini juga sempat di senggol oleh Luhulima saat menjadi pembicara pada diskusi “Eksplorasi Studi Asia Tenggara : Relevansi, Pendekatan, Tantangan, dan Peluang”. Dan seperti yang kita pahami sendiri, ASEAN  (Association of South East Asian Nations) merupakan perhimpunan bangsa-bangsa Asia Tenggara yang didirikan oleh Indonesia, Malaysia, Singapura, Filiphina, Muangthai dan Singapura. Terbentuknya Asia Tenggara ini telah dimulai sejak penandatanganan Deklarasi Bangkok atau ASEAN oleh ke-5 Menteri Luar Negeri di Bangkok, tepat pada tanggal 8 Agustus 1967. Selanjutnya disusul oleh Vietnam, Brunei Darussalam, Laos, Kamboja, dan Myanmar.


Terkait ASEAN, Luhulima menjelaskan bahwa adanya asosiasi ini bertujuan untuk membangunkerjasama regional terkait pertumbuhan ekonomi, pengembangan kebudayaan dan kemajuan sosial. Persamaan anggota dari setiap kedudukan sebenarnya salah satu prinsip kerjasama ASEAN, yang dimana tidak mengurangi sedikitpun kedaulatan negara pada setiap anggota.


Menurut penulis pada hal ini posisi geopolitik Indonesia berupa poros maritim dunia yang memposisikan rute pelayaran sekaligus sentra SDA sebagai sektor yang terpenting. Posisi inilah yang memiliki kepentingan cukup besar di kawasan Asia Tenggara, terutama dalam hal definisi, tujuan, sampai dengan posisinya yang dikaitkan dengan geopolitik Indonesia.

(red/segapmedia.online)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yuk tulis kesanmu setelah membaca tulisan di atas. Masukan, kritik, dan saran. Terima kasih. Salam literasi.