Nusantara di Islamkan, Tapi Dibalik - SEGAP Media .Online | Students Media for Indonesia

Breaking


Kamis, 03 Desember 2020

Nusantara di Islamkan, Tapi Dibalik


Oleh: Satria Auliansyah*


Indonesia adalah negara yang memiliki nilai toleransi dan budaya yang tinggi. Patutlah kita membanggakan hal tersebut, tidak semua negara memiliki kekayaan sosial yang sebanyak Indonesia. Berkaitan tentang toleransi, sejatinya ada hal menggelitik dibalik kata tersebut. Pemaknaan toleransi akhir akhir ini dirasa berlebihan, sampai sampai cara beribadah dan beragama pun harus disesuaikan sesuai dengan kultur di Indonesia, lantas dicetuskanlah Islam Nusantara sebagai Islam yang paling toleran dan yang paling cocok untuk beradaptasi di negeri ini. 


Konsep Islam Nusantara ini sebenarnya bagaimana sih? Apakah akan mengubah aqidah dan syariat baru? Jikalau mengubah aqidah dan membuat syariat baru, maka dapat dipastikan bahwasannya Konsep tersebut tidak didasari oleh nilai nilai keislaman. Bila Islam Nusantara memang seperti asumsi yang telah penulis sajikan tadi benar, maka Islam Nusantara tidak dapat dikatakan Islam, lalu apa sebenarnya?!?


Tidak dapat dipungkiri lagi, beberapa orang memang sering mengatakan bahwa islam di Arab itu berbeda dengan di Indonesia, lantas mereka kait kaitkan pernyataan tersebut dengan Islam yang tidak sesuai dengan pancasila, islam yang keras dan kolot, islam yang intoleran, oh ada ada saja humor di negeri ini.


Bila Islam tidak sesuai dengan pancasila, dimana letak ketidaksesuaiannya? Apakah Islam menyimpang dari salah satu sila pancasila. Bila kita telisik lagi ke masa lampau, pendiri pendiri bangsa ini mayoritas muslim, mana mungkin seorang muslim membuat sebuah dasar negara yang fundamental itu menyimpang dari ajaran agama yang telah beliau semua anut sejak lahir. Penulis yakin, bahwasannya keberpihakan pendiri negara kita terhadap umat muslim dapat dikatakan cukup tinggi, mengingat banyaknya negara muslim yang mengakui kemerdekaan Indonesia di masa awal negeri ini berdiri.


Islam keras dan kolot, sejatinya tudingan ini sangat menarik untuk dibahas. Namanya orang benci, pasti ada ada saja jalan untuk menjatuhkan. Nanti kalau lemah lembut dibilang “Hati hati dia penjilat.”, sedangkan bila keras dan kolot pasti saja ada yang mengatakan “Kamu islam kok kayak gitu.” Pada dasarnya, islam merupakan agama yang ramah tamah dan mengajarkan sopan santun kepada sesama manusia, ya tapi namanya manusia pasti tidak lepas dari salah dan dosa. Lebih baik introspeksi diri sebelum mancaci maki orang lain, jangan asal caci maki aja. Memangnya Anda belum pernah bilang “Anjing!!”?


Intoleran, hmm asik!! Islam ini menjadi agama mayoritas di negri ini, bila islam intoleran, pastilah Islam akan mendominasi dan mendiskriminasi agama agama lain. “Et dah, gw sikat ajalah, biar ntar jadi superior.” Namun apakah hal itu terjadi? Lihat saja pakai matamu.


*Penulis adalah Mahasiswa Fakultas Teknik UNS Surakarta


(red/segapmedia.online)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yuk tulis kesanmu setelah membaca tulisan di atas. Masukan, kritik, dan saran. Terima kasih. Salam literasi.