SEGAPMedia .Online, Jakarta- Formula E Jakarta sukses terselenggara. Ajang yang mengharumkan Indonesia dengan kompetisi balap mobil listrik Formula E di Jakarta E-Prix International Circuit (JEIC), Ancol, Jakarta Utara. Ini merupakan ajang balapan berskala dunia kedua yang digelar setelah sukses dengan MotoGP di Sirkuit Mandalika. Ajang ini bukan sekedar balapan, namun menatap masa depan dengan kendaraan energi ramah lingkungan, berhasil diselenggarakan pada Sabtu (4/6/22).
Formula E Jakarta akan menjadi momen pertama balapan mobil listrik di Indonesia. Sebanyak 24 pembalap dari 12 tim akan adu cepat di atas lintasan untuk memperebutkan gelar juara seri balap perdana di Jakarta. Lantas apa saja serba serbi dan hal unik dari Formula E Jakarta 2022 ini, kita bahas selengkapnya.
Flashback Persiapan
Flashback ke belakang pada 13 Juli 2019 lalu, setelah 2 tahun ditunda akibat pandemi Covid-19, FIA (Federasi Otomotif Internasional) World Motor Sport Council di Paris pada 15 Oktober 2021 memutuskan Jakarta menjadi salah satu tuan rumah Formula E 2022 dan mengagendakan kalender balapan musim ke-8 Tahun 2021/2022. Hal ini disampaikan Anies usai bertemu dengan FIA selaku pengelola Formula E di Brooklyn, New York, Amerika Serikat.
Setelah itu banyak kritikan yang berdatangan, terlebih dibayarkannya commitment fee dari Pemprov DKI Jakarta berjumlah 560 Miliyar rupiah untuk semua tahun penyelenggaraan termasuk 150 Miliyar rupiah untuk pelaksanaaan Formula E setiap tahunnya. Dengan besarnya biaya tersebut, banyak khalayak yang mempertanya bisa atau tidaknya terlaksana ajang tersebut. Terlebih saat itu ajang tersebut masih bersifat quo dan force majeure karena pandemi. Bahkan yang pada awalnya sirkuit yang akan dibangun di Monas untuk mengenalkan Monas sebagai ikon Jakarta terdapat penolakan, dan dipindah ke Ancol.
Kritikan bahkan hujatan silih berganti. Dengan cuitan, konten, bahkan langsung mendatangi lokasi proyek yang belum jadi yang dilakukan oleh salah satu ketua partai. Juga dengan masuknya interpelasi yang diusung oleh dua fraksi di DPRD DKI Jakarta yaitu PSI dan PDIP. Namun interpelasi tersebu gagal dengan 7 Fraksi di DPRD DKI Jakarta tidak hadir dalam rapat paripurna. Belum sampai disitu, ada usulan dari salah satu pendukung interpelasi untuk melakukan ekstra parlementer dengan turun ke jalan mendatangi Balaikota DKI Jakarta jika interpelasi gagal. Bahkan proyek Formula E beberapa waktu lalu telah dilaporkan ke KPK.
Anies dengan kebijakannya menjawab mengeluarkan Intruksi Gubernur DKI Jakarta dengan Nomor 49 Tahun 2021 terkait penyelesaian isu prioritas daerah tahun 2021-2022 agar ajang Formula E menjadi hal utama yang harus terselenggara pada Juni 2022.
Berbagai Hal Unik Formula E Jakarta
Banyak hal unik dalam ajang ini, meski Formula E Jakarta belum menggelar balapan, rekor sudah diciptakan. Jakarta International e-Prix Circuit dengan pembangunan sirkuit ajang balap mobil kelas dunia ini menjadikannya rekor pembangunan sirkuit tercepat di dunia.
Dikutip dari situs Formula E, pada Formula E Jakarta bakal jadi seri kesembilan musim 2021/2022 dan semua pembalap dipastikan baru kali pertama balapan di trek yang memiliki panjang 2,37 km ini dengan 18 tikungan dimulai dengan sektor pembukaan yang sempit setelah melalui sektor lurus panjang di area start atau finish lurus. Sirkuit tersebut tampak membentuk seperti Kuda Lumping sebagai budaya asli Indonesia. Trek yang memiliki bagian miring yang unik lalu kombinasi antara undulasi, gundukan, dan campuran bagian teknis dan kecepatan tinggi. Semua ini akan memberikan ujian sulit untuk para pembalap yang berajang di Formula E Jakarta.
Hal unik selanjutnya, pembalap yang turun di Formula E banyak jebolan ajang Formula 1. Beberapa pembalap berstatus jebolan F1 yang akan mengikuti balapan Formula E Jakarta salah satunya Stoffel Vandoorne, sang pimpinan klasemen sementara.
Selanjutnya seperti yang dikatakan Ketua Pelaksana Formula E Jakarta Ahmad Sahroni, tiket Formula E untuk semua kategori telah ludes terjual termasuk tiket di dalam sirkuit pun habis. Dengan sekitar 22.000 orang dalam hitungan tiket terjual dari 52.500 tiket yang akan berada di kawasan sirkuit Formula E Jakarta.
Ajang Formula E segera bergulir, namun dikabarkan tidak ada satu pun BUMN yang menjadi sponsor dengan alasan sudah banyak event yang disponsori BUMN. Berbeda sekali dibanding pelaksanaan MotoGP Mandalika. Namun terdapat 30 sponsor dari pihak swasta dalam terselenggaranya Formula E Jakarta. Anies mengungkapkan banyak orang asing yang membantu mempersiapkan Sirkuit Internasional Formula E Jakarta baik dari dalam dan luar negeri.
Hal unik lagi dengan wacana munculnya sponsor global dari perusahaan minuman keras “Heineken” yang mendagangkan kritikan. Namun panitia Formula E berkomitmen tidak menamtumkan sponsor atau mempromosikan hal tersebut. Seperti yang dikatakan oleh Geisz Chalifah, hal tersebut menjadikan ajang balapan Formula E secara syariah tanpa melibatkan produsen minuman alkohol dan hal berbau alkohol di dalamnya menghormati norma masyarakat Indonesia.
Tidak hanya hal itu, ajang ini sekaligus dapat mempromosikan atau mengenalkan Jakarta ke dunia internasional. Baik budaya, pariwisata, sampai kuliner. Menurut Vice Managing Director Formula E Jakatta, nantinya ada sekitar 120 lebih UMKM yang menawarkan food and beverage di area dan ada sekutat 20 UMKM yang bergabung.
Berbuah Pujian atas Kesuksesan Acara
Bahkan CEO Formula E Jamie Reigle, mengungkapkan pujian atas berbagai keunggulan Sirkuit Ancol yang akan dipakai balapan Formula E di Jakarta. Dengan ikon Jakarta International Stadium (JIS) lokasinya dan itu sangat bagus untuk lingkungan olahraga.
Pujian juga datang dari Formula E Operation (FEO) Alberto Longo, selaku penyelenggara global ajang balap mobil listrik tersebut. Melontarkan sejumlah pujian untuk sirkuit yang dibuat dalam waktu terbilang singkat yakni 54 hari tersebut. Ia bahkan menilai bahwa perhelatan Formula E Jakarta 2022 akan menjadi yang terbesar dan tersukses dari sejarah Formula E dan berbeda dibandingkan dengan negara lain.
Hal unik mendekati perhelatan ajang Formula E Jakarta dengan datangnya dukungan dari partai yang mengajukan interpelasi waktu itu. Bahkan Gubernur Anies mengungkapkan menyambut siapapun dalam perhelatan ajang ini. Terlihat Presiden Republik Indonesia hadir dalam pembukaan dan pemberian piala juara Formula E Jakarta bersama Gubernur Anies. Hal ini menegaskan Formula E Jakarta bukan event politik, tapi event sport dan penyelenggaranya adalah Pemprov DKI Jakarta berkolaborasi dengan Formula E dan IMI (Ikatan Motor Indonesia).
Rep: SGP
(red/segapmedia.online)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Yuk tulis kesanmu setelah membaca tulisan di atas. Masukan, kritik, dan saran. Terima kasih. Salam literasi.