Oleh: Mohammad Jamaludin Al Afghoni
*Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Di era globalisasi ini dalam dunia kerja sangat dipertimbangkan komponen-komponen seperti bahan bakun atau sumber daya alam (SDA) dan tenaga kerja atau sumber daya manusia (SDM). SDM sendiri sangat penting karena ukuran tingkat keberhasilan perusahaan dapat dilihat dari kualitas manusia yang ada.
Dalam meningkatkan kualitas manusia perlu adanya imbalan atau upah merupakan salah satu fungsi yang penting dalam Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM). Bagi organisasi atau perusahaan, imbalan memiliki arti penting karena mencerminkan upaya organisasi dalam mempertahankan dan meningkatkan kesejahteraan karyawannya.
Komitmen merupakan janji atau kesetiaaan yang menyatakan sebuah kesanggupan untuk berbuat sesuatu. Komitmen artinya bersedia untuk melaksanakan janji kita tidak hanya pada saat ini, tetapi berkelanjutan dan secara terus menerus. Jika organisasi membuat individu tersebut memliki rasa kepuasan batin tersendiri terhadap organisasi, maka akan membuat tingkat komitmen individu pada organisasi tersebut semakin tinggi.
Komitmen organisasional merupakan salah satu faktor penting bagi keberlangsungan suatu organisasi. Tanpa adanya komitmen organisasional yang kuat dalam diri individu, tidak akan tercapainya suatu organisasi dapat berjalan dengan maksimal. Setiap sumber daya manusia atau karyawan di suatu perusahaan harus mempunyai komitmen dalam bekerja. Apabila dalam suatu perusahaan terdapat karyawan yang tidak mempunyai komitmen, maka karyawan tersebut tidak akan setia dan akan berakibat fatal. Menyebabkan karyawan akan pindah ke perusahaan lain sehingga tujuan perusahaan tersebut tidak akan tercapai.
Komitmen pada karyawan dalam organisasi sangat penting, karena dengan suatu komitmen seorang karyawan dapat menjadi lebih bertanggung jawab terdapat pekerjaannya dibandingkan dengan karyawan yang tidak memiliki komitmen dalam perusahaan. Karyawan yang memiliki komitmen akan bekerja lebih optimal sehingga sesuai apa yang diharapkan perusahaan itu. Ketidaksanggupan perusahaan menjaga kenyamanan bekerja akan berdampak buruk terhadap kinerja karyawan.
Hal ini bisa terjadi bila perusahaan tidak mempunyai prospek yang bagus terhadap kelangsungan hidup karyawan. Dimana terkadang suatu perusahaan kurang memperhatikan pemberian imbalan, jarang atau tidak mengalami peningkatan gaji, bonus, tunjangan pada karyawan sehingga memberikan dampak menurunnya komitmen karyawan dalam perusahaan tersebut. Imbalan adalah balasan yang diberikan perusahaan kepada pekerja atas jasa yang dilakukan, imbalan jasa ini berbentuk finansial dan non finansial imbalan bertujuan untuk memberikan kepuasan kerja bagi karyawan.
Imbalan karyawan merupakan elemen hubungan kerja yang sering menimbulkan masalah dalam hubungan industrial. Masalah imbalan -khususnya upah- selalu menjadi perhatian manajemen organisasi, karyawan, dan pemerintah. Manajemen memperhitungkan upah karena merupakan bagian utama dari biaya produksi dan operasi, melukiskan kinerja karyawan yang harus dibayar, dan mempengaruhi kemampuannya untuk merekrut tenaga kerja dengan kualitas tertentu.
Imbalan karyawan menentukan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan, terutama di perusahaan yang padat karya. Oleh karena itu, jika memungkinkan manajemen berupaya mengefisiensikan upah karyawan dengan pembayaran minimal, tetapi karyawan harus berkinerja secara maksimal.
Ketika merekrut seorang karyawan, manajemen organisasi mengharapkan karyawan melakukan pekerjaan atau tugas tertentu dengan cara tertentu dan menghasilkan kinerja tertentu untuk mencapai tujuan organisasi. Harapan organisasi dikemukakan dalam bentuk deskripsi tugas (job description). Jika seorang karyawan menghasilkan kinerja yang diharapkan manajemen, ia akan mendapatkan imbalan tertentu. Dalam waktu tertentu, ia akan mendapatkan kenaikan imbalan jika memenuhi kriteria kinerja yang ditetapkan manajemen organisasi.
Imbalan dapat memberikan kontribusi kepada kemakmuran masyarakat. Di negara-negara maju, tingkat upah merupakan pencipta kemakmuran negara-negara tersebut. Sebagian anggota masyarakat adalah pekerja, baik pada sektor publik maupun pada sektor swasta. Upah mempengaruhi daya beli mereka untuk membeli produk yang mereka butuhkan. Selain itu, upah juga menentukan jumlah jenis, kuantitas dan kualitas produk yang diproduksi oleh pekerja dan dibutuhkan oleh para anggota masyarakat.
Selain itu faktor lain yang mempengaruhi kinerja adalah para pimpinan perusahaan atau kantor sangat menyadari bahwa ada perbedaan kinerja antara seorang pegawai dengan pegawai lainnya yang berada di bawah pengawasannya. Walaupun para pegawai bekerja pada bagian yang sama, namun produktivitas mereka bisa tidak sama.
Menurut Keith Davis (1985), faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja adalah faktor kemampuan (ability) dan faktor motivasi (motivation). Sedangkan menurut Robbins (1996), bahwa kinerja karyawan itu dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu kemampuan (ability), motivasi (motivation), dan kesempatan (opportunity).
Dalam penilaian kerja pegawai didasarkan atas penilaian dan kemampuan dari karyawan yang bersangkutan atau kinerja dengan menilai faktor-faktor kemampuan, disiplin, dan kreativitas. Kinerja merupakan cerminan dari motivasi karyawan yang dinilai. Jadi tinggi rendahnya kinerja pegawai tergantung dari cerminan perilaku dan kemampuan atau motivasi pegawai dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya.
Maka dari itu, dapat disimpulkan peranan imbalan dan motivasi terhadap kinerja sangatlah berpengaruh. Imbalan akan meningkatkan motivasi setiap individu karyawan, dikarenakan kebutuhan mereka terpenuhi sebagai karyawan. Sehingga motivasi untuk mencapai kinerja terbaik pun ada, dengan melihat adanya imbalan yang menjamin kebutuhan bagi karyawan yang memiliki prestasi lebih baik.
(red/segapmedia.online)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Yuk tulis kesanmu setelah membaca tulisan di atas. Masukan, kritik, dan saran. Terima kasih. Salam literasi.